Kamis, 26 April 2012

heartstring drama korean

* Title: Neon Naege Banhaesseo | You’ve Fallen for Me
* English title: Heartstrings | Falling in Love
* Previously known as: Festival
* Genre: Romance, music
* Episodes: 16
* Broadcast network: MBC

Park Shin Hye berperan sebagai Lee Gyu Won
Jung Yong Hwa berperan sebagai Lee Shin
Kang MIn Hyuk CNBLUE sebagai Yeo Joon Hee
Kim Seok Hyeon diperankan oleh Song Chang Eui.
Jeong Yoon Soo diperankan oleh So E.
Han Hee Joo diperankan oleh Woori

logika matematika SMA X


PERNYATAAN

   Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar saja atau nilai salah saja, akan tetapi tidak sekaligus benar dan salah .
Contohnya :
1.   Dalam satu minggu ada tujuh hari
2.   Hasil kali dari 4 x 6 adalah 25
Pembahasan :
1.    Dalam satu minggu ada tujuh hari  merupakan pernyataan yang bernilai BENAR.
2.   Hasil kali dari 4 x 6 adalah 25  merupakan pernyataan yang bernilai SALAH .

 KALIMAT TERBUKA

  Kalimat Terbuka adalah suatu kalimat yang belum dapat                                ditentukan nilai benar saja atau nilai salah saja .
Contohnya :
1.   8x – 6 = 10
2.   Wanita berambut panjang terlihat cantik .
-1 = 0
Penyelesaian :
1.   8x – 6 =10 merupakan kalimat terbuka . Untuk x = 2 bernilai benar dan untuk x yang lain bernilai salah .
2.   Wanita berambut panjang terlihat cantik . Merupakan kalimat Terbuka karena kata “Cantik” bersifat subjektif. Sebagian orang mungkin mengatakan “benar” terhadap kalimat tsb namun sebagian lagi mengatakan kalimat itu “salah” . Dengan demikian kebenaran kalimat itu tunggal .
3.   Untuk x = 1 , -1 = 0 bernilai benar ,sdangkan x = 2 bernilai salah . karena pernah bernilai salah dan benar maka   -1 = 0 , merupakan kalimat terbuka .

NEGASI

                                                                       
 Negasi (Ingkaran) dari pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang diperoleh dari pernyataan semula sedemikian sehingga bernilai benar jika pernyataan semula salah dan bernilai salah jika pernataan semula benar . Dengan kata lain , semua pernyataan dengan negasinya mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan .
Contohnya :
    Tentukan negasi dari pernyataan berikut :
1.   81 adalah hasil kali dari 9 x 9 .
2.   2, 4, dan 6 adalah bilangan genap
Penyelesaian :
1.   Misalkan n : 81 adalah hasil kali dari 9 x 9 .
2.   Misalkan m : 81 bukan hasil kali dari 9 x 9 .

Tentukan negasi dari kalimat berikut :
1.   Dina menyukai coklat .
2.   Gilang menangis.
Penyelesaian :
1.   Misalkan n : Dina menyukai coklat
Misalkan m : Dina tidak menyukai coklat
2.   Misalkan n : Gilang menangis
Misalkan m : Gilang tidak menangis

Tentukan pasangan kalimat berikut ini saling negasi atau tidak !
1.   “Nanty menangis “ dan “Nanty sedih”
2.   “Rumah itu bersih” dan “Rumah itu kotor”
Penyelesaian :
1.   Saling tidak negasi , karena negasi dari “Nanty menangis” adalah “Nanty tidak menangis” . Nanty tidak menangis belum tentu nanty sedih, mungkin saja gembira .
2.   Saling negasi , karena negasi dari “rumah itu bersih” adalah “rumah itu tidak bersih” . Rumah itu tidak bersih sama artinya dengan rumah itu kotor.


Rounded Rectangle: PERNYATAAN MAJEMUK 


     Pernyataan majemuk merupakan gabungan dari pernyataan-pernyataan tunggal (yang disebut komponen dari pernyataan majemuk )yang dihubungkan dengan kata hubung logika seperti dan, atau, jika…maka…dan…jika dan hanya jika.
     Nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk ditentukan hanya oleh nilai kebenaran dari masing-masing komponennya .Oleh karena itu , antara masing-masing komponen boleh tidak ada hubungan.

1. DISJUNGSI (ATAU)
Disjungsi adalah dua pernyataan p dan q yang dapat dibentuk suatu pertanyaan majemuk dalam bentuk  “p atau q” . Dan dinotasikan dengan p v q.
Pernyataan p v q bernilai benar apabila p saja benar , q saja benar  atau keduanya. Dengan kata lain p v q bernilai benar apabila ada yang bernilai benar, dalam hal lainnya p v q bernilai salah.
Table kebenaran Disjungsi
P
q
P v q
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

Negasi dari disjungsi
Negasi dari pernyataan majemuk “p v q”  adalah suatu pernyataan majemuk baru yang diperolh dari “p v q“ sedemikian sehingga bernilai benar jika “p v q” benilai salah, dan sebaliknya.


    Contoh :
a.   4 bilangan ganjil atau 5 bilangan prima.
b.   15 × 2 = 30 atau 12 × 20 = 240
c.    25 × 3 = 66 atau  24 × 5 = 120                             Pembahasan :
a.   4 bilangan ganjil bernilai SALAH
5     bilangan prima bernilai BENAR
karena ada yang bernilai benar, maka pernyataan majemuk “4 bilangan ganjil atau 5 bilangan prima” bernilai SALAH.

b.   15  × 2 = 30 bernilai BENAR
12   × 20 = 240 bernilai BENAR
Karena keduanya bernilai benar , maka pernyataan majemuk “15 × 2 = 30 atau 12 × 20 = 240” bernilai BENAR
c.    25 × 3 = 66 bernilai SALAH
24 × 5 = 130 bernilai SALAH
Karenatidak ada yang bernilai benar , maka pernyataan majemuk ” 25 × 3 = 66 atau  24 × 5 = 130” bernilai SALAH
Contoh:
a.   Tentukan negasi dari pernyataan :
Gilang makan atau mama masak”
Pembahasan:
a.   Negasi dari “gilang makan atau mama masak” adalah “gilang tidak makan dan mama tidak masak”           
2. KOSJUNGSI ( DAN )
Kosjungsi (dan) adalah dua pernyataan p dan q yang dapatdibentuk suatu pernyataan majemuk dalam bentuk “p dan q”. Dan konjugasi dinotasikan dengan
p  q. Pernyataan pq bernilai salah apabila ada di antara p dan q bernilai salah , dalam hal lainnya p dan q bernilai benar.
Tabel kebenaran konjugasi
P
Q
p q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

Negasi dari konjugasi
Negasi dari pernyataan majemuk
Negasi dari pernyataan majemuk “p  q” adalah pernyataan majemuk baru yang diperoleh dari “p  q”  sedemikian sehingga berrnilai jika “p q” salah dan sebaliknya.
Contoh :
a.   9 bilangan genap dan 3 bilangan ganjil
b.   2  5 =10 dan 3 4 =12
Pembahasan :
a.   9 bilangan genap bernilai SALAH
2     bilangan ganjil bernilai BENAR
Karena ada yang bernilai salah , maka pernyataan “ 9 bilangan genap dan 3 bilangan ganjil” bernilai SALAH
b.   2  bernilai BENAR
3      bernilai BENAR
Karena tidak ada yang bernilai SALAH maka pernyataan “2  5 = 10 dan 3 4 = 12” bernilai BENAR .
Contoh :
a.   Negasi dari pernyataan :
4     + 5 = 9 dan 4 5 = 20                          
Pembahasan:
a.   Negasi dari “4 + 5 = 9 dan 4 5 = 20” adalah
“4 + 5  9 atau 4  20” .
3. IMPLIKASI
Implikasi adalah pernyataan p dan q yang dapat membentuk suatu pernyataan majemuk jika dalam bentuk “jika p maka q”. dan dinotasikan dengan p q . pernyataan p q bernilai salah jika p bernilai benar dan q bernilai salah, dalam hal lainya bernilai benar.
Table kebenaran Implikasi
P
q
p  q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B
Perlu diingat !
B  S sama dengan S, dalam hal lainya B.


          Negasi dari Implikasi
           Negasi dari pernyataan p q adalah pernyataan majemuk baru yang nilai kebenarannya berlawanan dengan p q. dapat disumpulkan bahwa negasi dari pernyataan   p q adalah p   q. Dan selalu mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan.
           Contoh :
a.   Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk :
(1.)      Jika 9 + 5 = 14 , maka 5 + 5 =16
(2.)      Jika 6 + 7 = 12 , maka 6 + 9 = 15
           Penyelesaian :
a.    (1.)  9 + 5 = 14  5 + 5 = 16
                    B  S
Karena berbentuk B  S maka pernyataan tsb bernilai SALAH.  
(3.)      6 + 7 = 12  6 + 9 = 15
              S  B
           Karena tidak berbentuk B  S, maka pernyataan tsb bernilai BENAR.
b.   Tentukan negasi dari :
           5+ 7 =12  6 + 6 = 12
            Penyelesaian :
           Negasi dari “5+ 7 =12  6 + 6 = 12” adalah
           “5 + 7 = 12    6 + 6 12”

4. Biimplikasi
Biimplikasi adalah Dua pernyataan p dan q yang dapat membentuk suatu pernyataan majemuk dalam bentuk “p jika hanya jika q”. dan dinotasikan sebagai p q.
Bimplikasi atau ekiuvalensi artinya mempunyai nilai sama , sehingga p q bernilai benar apabila p dan q bernilai sama, dalam hal lainya bernilai salah.
Table kebenaran biimpikasi
P
q
p q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
B


Negasi dari biimplikasi
Negasi dari pernyataan p q adalah pernyataan majemuk baru yang nilai kebenaranya berlawanan p q. Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa negasi dari pernyataan p q adalah (p q ).
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut:
a.   6 + 8 = 14  5 + 7 = 12
b.   4 + 6 = 8  9 + 8 = 19
c.     ganjil  2 genap
d.   positif  2positif
             Pernyataan :
a.   6 + 8 = 14  5 + 7 = 12
             B  B
Karena bernilai sama , maka pernyataan tersebut bernilai BENAR.
b.   4 + 6 = 10  9 + 8 = 19
              B  S
Karena tidak bernilai sama , maka pernyataan tersebut bernilai SALAH .
c.    P(x) : x ganjil , berarti P = (1,3,5 ….)
Q(x): 2x genap , berarti Q = ( 1, 2 ,3 ...)
Karena P Q , maka pernyataan p(x)  q(x) bernilai salah .
d.   P(x) : x positif artinya x  0, berarti P = { X | X  0 }
Q(x) : 2x positif artinya 2x > 0
                                    x > 0 berarti Q ={ X | X  0 }
karena P = Q, maka pernyataan p(x) q(x) bernilai BENAR.

Rounded Rectangle: KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI 

   
Suatu pernyataan implikasi dapat ditulis dalam bentuk
“p  q” atau dalam bentuk “ jika p maka q” . Dari pernyataan implikasi tersebut kita dapat membentuk tiga pernyataan implikasi lain yang berkaitan dengannya , yaitu :
Pernyataan asal : p  q ( jika p maka q )
Konvers            : q  p ( jika q maka p )
Invers               :  p   q
Kontraposisi       :  q  p
Pokok permasalahan disini adalah bukan BENAR atau SALAH , tetapi masalah penamaan . Kalau di balik namanya KONVERS atau konversi, kalau dinegasikan namanya INVERS atau inverse, dan kalau dinegasikan dari belkang namanya KONTRAPOSISI atau kontrapositif seperti ditunjukan dalam skema berikut.

q  p
 
p  q
 
                                     konvers



















 


                                         kontrapositif              
    invers                                                             invers





 p   q
 

 

                                                                                                                       konvers

                          Table kebenaran
p
q
p
 q
p  q
 q  p
B
B
S
S
B
B
B
S
S
B
S
S
S
B
B
S
B
B
S
S
B
B
B
B
              Implikasi dan kontraposisi adalah ekuivalen. Begitu juga                                                          
                dengan invers dan konvers .             
                contoh 1 :
Tuliskan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan “ jika saya ngantuk, maka saya tidur “!
                 Pembahasan :
Pernyataan asal : Jika saya ngantuk, maka saya tidur.
Konvers :jika saya tidur, maka saya ngantuk.
Invers : jika saya tidak ngantuk, maka saya tidak tidur.
Kontraposisi : jika saya tidak tidur maka saya tidak ngantuk.
                 Contoh 2 :
tentukan suatu pernyataan yang ekuivalen dengan “ jika gilang pintar maka mamah senang “
                 pembahasan :
karena implikasi dan kontraposisi adalah ekuivalen , maka pernyataan yang ekuivalen dengan “ jika gilang pintar dan mamah senang “ adalah kontraposisinya yaitu : “ jika mamah tidak senang maka gilang tidak pintar”

Rounded Rectangle: TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN KONTINGENSI 



Ada beberapa pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah dan bernilai benar seperti yang terlihat pada table di bawah ini :
p
~p
p ~ p
P ~ p
B
S
B
S
B
S
B
S
S
B
B
S
S
B
B
S
Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar disebut TAUTOLOGI dan yang selalu bernilai salah disebut KONTRADIKSI. Pernyataan majemuk yang bukan tautology dan kontradiksi di sebut KONTINGENSI.
             Contoh :
Nyatakan pernyataan berikut merupakan tautologi ,kontradiksi, atau kontingensi!
1.   p ~p
2.   p ~p
3.   (p q)  q
          Pembahasan :
untuk menentukan pernyataan majemuk di atas berbentuk tautologi, kontradiksi atau kontingensi, maka terlebih dulu perhatikan table kebenaran berikut !
p
~p
p ~p

p ~p

q
P q
(p q)  q

B
S
S
S
B
B
B
B
S
S
S
S
S
B
S
B
S
B
B
S
B
S
B
S
B
S
S
B


a.    Karena pernyataan p ~p selalu bernilai salah maka ,maka
           pernyataan p ~p merupakan kontradiksi.
b.   Karena pernyataan p ~p pernah bernilai benar dan bernilai
                  salah maka pernyataan p ~p merupakan kontingensi.
c.    Karena pernyataan (p q)  q selalu bernilai benar maka
     pernyataan (p q)  q  merupakan tautology.

















Rounded Rectangle: PERNYATAAN BERKUANTOR
 




                       Kuantor berarti pengukur kuantitas atau jumlah. Kata yang merupakan kuantor di antaranya semua, seluruh, setiap, tanpa kecuali, ada, beberapa dan sebagainya. Kuantor dapat digunakan untuk mengubah suatu kalimat terbuka menjadi suatu pernyataan yang disebut pernyataan berkuantor.
            Kuantor dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kuantor khusus ( kuantor eksistensial) dan kuantor umum ( kuantor universal ).
1. Kuantor khusus (kuantor eksistensial )
kuantor khusus ( kuantor eksistensial ) artinya pengukur jumlah yang menunjukan keberadaan . contohnya : ada, beberapa, terdapat, atau, sekurang-kurangnya satu. Kuantor khusus dilambangkan dengan  .
Jika P(x) adalah kalimat terbuka pada suatu himpunan semesta S , maka dengan menambahkan kuantor khusus akan diperoleh pernyataan:


Text Box: ∃ x ∈ S , P(x)
 


Dibaca ada x anggota S sehingga P(x).
Pernyataan    S , P() bernilai benar apabila ada atau terdapat sekurang-kurangnya satu nilai   S yang menyebabkan P(x) bernilai benar , dalam hal lainya    S , P() bernilai salah.
2. Kuantor umum ( kuantor Universal )
Contoh kuantor umum ( kuantor universal ) di antaranya untuk semua, untuk setiap, untuk tiap-tiap, seluruh, atau tanpa kecuali. Kuantor umum dilambangkan dengan  .
Jika P(x) adalah kalimat terbuka pada suatu himpunan semesta S, mak dengan menambahkan kuantor umum akan diperoleh pernyataan:


Text Box: ∀ x ϵ S, P(x)
 

Dibaca untuk semua x anggota S berlaku P(x).
Pernyataan  S, P(x) bernilai salah apabila ada nilai S yang                               menyebabkan P(x) bernilai salah , dalam hal lainnya  S, P(x) bernilai benar.
Negasi Pernyataan berkuantor
Negasi dari pernyataan berkuantor dapat dengan mudah ditentukan yakni dengan menambahkan kata TIDAK di depan kuantor.
Contoh :
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut:
1.   Ada bilangan prima yang merupakan bilangan genap.
2.   Beberapa binatang mamalia.
Pembahasan :
1.       Karena ada bilangan prima yaitu 2 yang merupakan bilangan genap, maka pernyataan “ ada bilangan prima yang merupakan bilangan genap “ bernilai BENAR.  
2.   Karena ada beberapa binatang seperti gajah, lumba-lumba , sapi, dan kuda maka pernyataan “ ada beberapa binatang mamalia “ bernilai BENAR.     









                                                    



Rounded Rectangle: PENARIKAN KESIMPULAN
 



Dalam penarikan kesimpulan diperlukan beberapa pernyataan yang diasumsikan benar terjadi yang disebut PREMIS. Proses penarikan kesimpulan dikatakan SAH (VALID) jika implikasi dari premis-premis dengan kesimpulan atau konklusi merupakan tautology.
Dalil-dalil dalam logika yang sering dipakai dalam menarik kesimpulan dari dua pernyataan adalah modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
1. Modus Ponens
Permasalahan yang muncul pada modus Pones adalah jika p maka q berrnilai benar , p bernilai benar , maka apa yang dapat disimpulkan tentang q ? untuk mengetahui apa yang dapat  disimpulkan tentang q, kita kembali ke definisi atau ke table kebenaran .
P
q
p  q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B

Jika p  q bernilai benar dan p bernilai benar ,maka dari table didapat bahwa q bernilai benar. Rumusan modus ponons tersebut ditulis sebagai:
Premis 1: jika p dan q ( benar )                  p  q
Premis 2: p                 (benar )                    p
                                             atau
konklusi :  q              (benar )                   q
cara penarikan kesimpulan dengan modus ponens sah karena pernyataan [(p  q)  p ]  q merupakan tautology .
contoh :
tentukan kesimpulan dari pernyataan berikut
1.   Jika x bilangan prima maka x mempunyai dua factor, 7 bilangan prima
Pembahasan :
Premis 1 : jika x bilangan prima maka x mempunyai dua faktor .
Premis 2 : 7 bilangan prima .
 Konklusi :  7 mempunyai dua faktor.

2. Modus Tollens
Permasalahan yang muncul pada modus tollens adalah jika p maka q bernilai benar , ~q bernilai benar , maka apa yang dapat disimpulkan tentang ~p ? untuk mengetahui apa yang dapat disimpulkan tentang ~p, maka lebih dahulu kita buat tabel kebenarannya .
P
q
p  q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B
Jika p  q bernilai benar dan ~q bernilai benar ( q bernilai salah), maka dari tabel didapat bahwa salah atau ~p bernilai benar.
Rumusan modus tollens tersebut ditulis sebagai berikut.
Premis 1 :jika p maka q ( benar )                     p  q
Premis 2 : jika  ~q         ( benar )      atau          ~q
                        Konklusi :  ~ q            ( benar )                      ~ p
             Cara penarikan kesimpulan dengan modus tollens sah karena pernyataan [( p  q) ~]  merupakan tautologi.
             Contoh :
Tentukan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan berikut !
Jika x bilangan prima maka x mempunyai dua factor , 4 tidak mempunyai dua factor.
              Penyelsaian :
 Premis 1: jika  x bilangan prima , maka x mempunyai dua factor
 Permis 2 : 4 tidak mempunyai dua factor.
Konkluksi :  4 bukan bilangan prima

3. Silogisme
Permasalahan yang muncul pada silogisme adalah jika p maka q bernilai benar  dan jika q maka r bernilai benar, maka apa yang akan disimpulkan tentng jika p maka r ?
Table kebenaran
p
q
r
pq
q r
P  r
B
B
B
B
B
B
B
B
S
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
S
S
B
S
S
B
B
B
B
B
S
B
S
B
S
B
S
S
B
B
B
B
S
S
S
B
B
B
Jika p maka q bernilai benar dan jika q maka r bernilai benar , maka dari table di atas didapat bahwa jika p maka r bernilai benar.

Permis 1 : jika p maka q       ( benar )                      pq
Permis 2 : jika q maka r        ( benar )     atau          q  r






 

                         Konkluksi : jika p maka r    ( benar )                       p  r
             Cara penarikan kesimpulan dengan silogisme sah karena pernyataan [(p  q)(q  r)] ( p r ) merupakan tautology.
              Contoh :
             Tentukan kesimpulan dari pernyataan berikut :
              Jika -4 = 0 maka (x-2)(x+2)=0
               Jika (x-2)(x+2)=0 maka x=2 atau x=-2
              Pembahasan :
              Permis 1: Jika -4 = 0 maka (x-2)(x+2)=0
               Permis 2: Jika (x-2)(x+2)=0 maka x=2 atau x=-2
            Konkluksi :  jika -4 = 0, maka x=2 atau x= -2.